Jakarta – Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga daya beli masyarakat dan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui sejumlah langkah strategis, termasuk Paket Stimulus Ekonomi. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan terhadap rumah tangga berpendapatan rendah, kelas menengah, serta dunia usaha.
“Pemerintah terus berupaya menjaga daya beli dan daya saing usaha melalui sejumlah Paket Stimulus Ekonomi yang ditujukan bagi rumah tangga berpendapatan rendah, kelas menengah, dan juga dunia usaha,” ujar Airlangga dalam keterangan resminya.
Kondisi daya beli masyarakat dinilai masih kuat, yang ditunjukkan oleh Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia pada November 2024 yang mencapai angka 125,9. Angka ini mencerminkan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi. Bahkan, data NielsenIQ terbaru menunjukkan total belanja masyarakat pada kuartal III-2024 mencapai Rp256 triliun, memperlihatkan peningkatan konsumsi domestik yang signifikan.
Selain menjaga daya beli, pemerintah juga terus mendorong pemberdayaan UMKM dan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan. Airlangga menyebut, penguatan sumber daya manusia (SDM) dan adopsi teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing koperasi dalam ekosistem ekonomi nasional.
“Oleh sebab itu, diperlukan penguatan sumber daya manusia melalui adopsi teknologi, dan perbaikan tata kelola untuk meningkatkan daya saing koperasi. Tentu kami sangat berharap bahwa koperasi bisa terus bergerak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan juga sektor produktif sesuai dengan amanat Undang-Undang Koperasi,” tegas Airlangga.
Koperasi, yang memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, terus didorong untuk lebih berdaya melalui dukungan kebijakan yang mendukung sektor produktif. Pemerintah berharap koperasi dapat menjadi pilar utama dalam menggerakkan perekonomian daerah sekaligus menjadi penyokong pertumbuhan nasional.
Selain itu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, menyampaikan bahwa pemerintah fokus pada keberlangsungan UMKM dengan memberikan berbagai stimulus ekonomi.
“Pemerintah fokus ke pemberian berbagai stimulus, termasuk stimulus UMKM, dengan menyelesaikan perubahan PP dan PMK terkait,” terang Febrio.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam memastikan UMKM mampu bertahan dan berkembang di tengah tantangan ekonomi global. Penyederhanaan regulasi melalui Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) diharapkan dapat mempercepat implementasi kebijakan stimulus ekonomi yang langsung menyentuh kebutuhan UMKM.
Dengan langkah-langkah strategis ini, pemerintah optimis bahwa daya saing UMKM dan koperasi akan terus meningkat. Dukungan pemerintah, baik melalui kebijakan stimulus maupun peningkatan kapasitas SDM, menjadi fondasi penting dalam menjaga keberlanjutan ekonomi nasional.
Kehadiran kebijakan-kebijakan ini juga diharapkan mampu menciptakan ekosistem yang inklusif, di mana UMKM dan koperasi dapat bersaing secara sehat, inovatif, dan berkelanjutan. Di tengah kondisi global yang dinamis, kebijakan pemerintah ini menjadi harapan besar bagi masyarakat untuk terus bangkit dan tumbuh bersama.
Dengan konsumsi domestik yang terus meningkat dan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi, pemerintah yakin bahwa upaya menjaga daya beli dan daya saing usaha akan membawa dampak positif jangka panjang bagi perekonomian Indonesia. [*]