Jakarta – Pemerintah terus memperkuat kualitas pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan sebagai salah satu program prioritas nasional. Melalui peningkatan profesionalisme seluruh pemangku kepentingan yang terlibat, program MBG diharapkan dapat memberikan manfaat optimal bagi anak-anak Indonesia, khususnya pelajar dari keluarga rentan.
Ketua Umum Gerakan Dapur Indonesia (Garuda), Nofalia Heikal Safar menanggapi polemik beberapa insiden kasus keracunan massal dalam program MBG yang diluncurkan pemerintah sebagai langkah strategis untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak pelajar, terkadang mendapat sorotan publik.
“Apalagi setelah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) merilis data temuan di lapangan hingga pertengahan bulan Mei 2015 lalu, tercatat ada 17 kejadian luar biasa yang tersebar di 10 provinsi, di Indonesia,” ujar Nofalia.
Nofalia menambahkan, dalam menjalankan seluruh program proyek strategis nasional yang ditetapkan berdasarkan arahan langsung Presiden Prabowo, khususnya program MBG, diperlukan pengelolaan yang profesionalisme, dengan tata kelola yang mumpuni, kedisiplinan dan kebersihan dalam kinerja. Mulai dari pengadaan, penyeleksian barang baku yang berkualitas, persiapan, proses pemasakan, pemorsian hingga pengiriman sampai tujuan.
“Harapan saya sebagai ketum Garuda kedepannya semoga tidak ada lagi Dapur-Dapur MBG yang bermasalah hingga menyebabkan keracunan pada anak-anak pelajar,” katanya.
Nofalia juga mengajak kepada mitra atau penyelenggara Dapur MBG di seluruh Indonesia, wajib mendukung sepenuhnya Program MBG arahan langsung dari Presiden Prabowo untuk memastikan pendistribusian makanan dengan kualitas terbaik 4 sehat 5 sempurna dilakukan secara cermat, cepat dan efisien. BPOM juga telah berkomitmen untuk memberikan pendampingan pada petugas khususnya yang berhubungan dengan dapur.
“Apalagi komitmen BPOM tak hanya berhenti di evaluasi, melainkan menyertakan pendampingan teknis langsung kepada petugas dapur. Pasalnya Langkah ini dinilai sangat penting untuk memutus rantai risiko dari hulu ke hilir,” ungkapnya.
Pemerintah daerah turut dilibatkan aktif dalam penyusunan rencana pelaksanaan program MBG di wilayah masing-masing, termasuk dalam menjalin kerja sama dengan UMKM lokal sebagai penyedia bahan pangan segar dan berkualitas. Kolaborasi ini tidak hanya mendukung pelaksanaan program, tetapi juga memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar.
Dengan fondasi profesionalisme yang kokoh dan kolaborasi lintas sektor yang kuat, program Makan Bergizi Gratis diharapkan mampu menjadi langkah nyata dalam mewujudkan generasi emas Indonesia 2045 yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.